Monday, September 28, 2009

Puisi Untuk Pembantu di Seluruh Dunia

10 hari ditinggal pembantu, ternyata berat juga. Hari ini, hari pertama kerja, terasa bahwa kerja dikantor lebih ringan dibanding kerja dirumah.

Saya menyadari betapa beratnya profesi pembantu. Kerja banyak, gaji kecil. Karena itu, pada kesempatan ini, saya ingin memberikan pujian kepada seluruh pembantu didunia dalam sebuah puisi:

Lihatlah dia
Bergerak kesana kemari
Gendong bayi, belanja dan nyuci

Lihatlah dia
Selalu berlapang dada
Terima omelan dan hanya menunduk saja

Lihatlah dia
Berani terima capek
Nyetrika dengan posisi sulit
Nyuci dengan mesin rusak

Lihatlah dia
Tidak terbeli
Tidak tergantikan
Dialah Pembantu

--

Friday, September 25, 2009

Twitter - Behind The Scene

twitter logoKemarin, saya me-Unfollow akun Twitter seorang penyiar radio yang lumayan aktif. Sehari mungkin bisa lebih dari 100 update status Twitter. Ketika saya Unfollow lalu saya cek kembali Beranda Twitter saya, seluruh Twitter si penyiar tersebut langsung hilang. Proses melakukan Unfollow di Twitter itu cepat sekali.

Tadinya saya berpikir, jika saya unfollow seseorang, apakah Twitter melakukan penghapusan seluruh history Status si penyiar tersebut di akun saya? Setelah saya pikir kembali, setiap ada status terbaru, Twitter tidak mungkin menyimpan status (proses SQL Insert) ke akun saya, tapi hanya membaca dari sebuah Table. Kenapa? Proses demikian akan membuat sampah yang sangat banyak di database. Proses DELETE itu memang menghapus data, tapi space-nya di table, tidak ikut terhapus. Artinya, akan banyak sampah data kosong jika setiap akun menyimpan history status yang di-Follow.

Untuk menampilkan status-status Tweet yang kita Follow, Twitter hanya melakukan query database sederhana.

Saya akan coba gambarkan bagaimana cara kerja Twitter(versi saya). Misalkan Table-table di Twitter sederhananya seperti ini:

User
- UserId
- UserName

Friend
- UserId (integer)
- FriendId (integer)
- Name (varchar(250))
- dll

Status
- StatusId
- StatusDescription
- StatusDate
- UserId

Maka, query yang bekerja untuk memunculkan status terbaru di Beranda kita, akan seperti ini:

TSQL:

Select Top 50 StatusDescription, StatusId, StatusDate 
From
Status
where UserId in
( Select FriendId From Friend Where UserId = @UserId )
order by StatusDate DESC

MySQL:
Select StatusDescription, StatusId, StatusDate 
From
Status
where UserId in
( Select FriendId From Friend Where UserId = @UserId )
order by StatusDate DESC LIMIT 50

Sehingga ketika kita melakukan unfollow seseorang, Twitter hanya menghapus FriendId dari Table Friend. Query-nya akan seperti ini:
Delete Friend
Where FriendId = @FriendId
and UserId = @UserId

Nah, yang jadi perhatian saya, bagaimana Twitter me-maintenance satu table bernama Status itu?

Bayangkan jika 1 miliar lebih pengguna Twitter mengupdate status sehari minimal 10 kali? Artinya, akan ada minimal 10 miliar baris per hari masuk ke table Status. Edan!!! 10 miliar baris perhari?!!!

Fiuh... Kalau saya ditunjuk menjadi DBA di Twitter, saya tidak akan mau. Takut databasenya rontok ^_^v

Wednesday, September 23, 2009

Fenomena Twitter

Pertama-tama, bagi yang merayakan, saya ucapkan Selamat Idul Fitri.

Fenomena Twitter makin besar. Gara2 smartphone berinisial BB, dengan
aplikasinya yaitu uberTwiter dan TwiterDeck, menjadikan bermain pesan
singkat makin asik. Kalangan artis pun banyak ikutan jadi 'tweep',
sebutan pengguna twiter. Karena banyak artis berTwiter, maka bisa
dibilang, "infotainment = basi; twitter artis = real time!"

Twiter pun jadi ajang lomba menjaring Follower. Ada yang fokus pada
tweet kocak, tweet hiphop, dll. Terakhir, sutradara lokal, Joko Anwar,
nekat telanjang di toko 24 jam untuk menjaring Follower.

Saya yakin, fenomena Twiter hanya sesaat. 1-2 tahun lagi akan
ditinggalkan seperti blog untuk sosialisasi. Nah, karena cuma sesaat,
ada baiknya untuk tidak dilewati :-D

--
Sent from Gmail for mobile | mobile.google.com

Friday, September 18, 2009

Menyudutkan Pada Pemikiran Sempit

Amir: Gue benci deh sama Malaysia.
Otong: Kok bisa?

A: Lah... Lu emang ga merhatiin kasus tari pendet?
O: Merhatiin, tapi kenapa lu bisa ikut-ikutan benci.

A: Ya iya lah... Masa budaya kita main klaim aja sama mereka. Kurang ajar namanya! Menurut gue yah... Pemerintah sudah waktunya untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia!
O: Tapi lu mikir ga, kalau ampe kejadian apa yang elu omongin, apakah kita siap menampung jutaan orang yang kembali dari Malaysia dan beri mereka pekerjaan?

A: Pembantu doang? Lah, disini aja kita sulit cari pembantu.
O: Ok. Tapi lu kira TKI di Malaysia cuma pembantu? Bagaimana yang bekerja sebagai white collar, bukan pekerja sembarangan? Kita juga siap nampung?

A: Eee...
O: Saran gue sih, lu jangan terlalu gampang termakan eforia membenci Malaysia. Semua itu bikinan media massa yang lebih mementingkan oplah atau rating. Semakin elu benci, semakin elu rajin melahap berita-berita yang disodorkan media. Otomatis, elu juga rajin melahap iklan-iklan disampingnya...

A: Jadi lu benci sama media?
O: Gue ga bermaksud mendiskreditkan media massa. Bukan.

A: Tapi maksud elo, iya kan? Media massa adalah biang kerok. Pemerkeruh suasana, gitu?
O: Terserah elo deh...

A: Ga bisa gitu dong. Lu musti tanggung jawab sama yang barusan lu omongin. Kalau elu nyalahin media, lalu media massa seperti televisi mogok kerja, lu siap rakyat Indonesia ga bisa nonton sinetron? Lu siap di demo rakyat yang saban hari kerja banting tulang, dapat duit ga seberapa, trus kehilangan hiburan dimalam hari berupa acara hiburan tidak bermutu bernama sinetron itu? Lu siap?
O: Lah... Lu kok mengarahkan gue pada pemikiran sempit elo itu?

A: Lah... Tadi bukannya elu juga sama dengan bilang semua itu bikinan media massa yang lebih mementingkan oplah atau rating? Bukannya elu juga mengarahkan gue pada pemikiran menyudutkan supaya kehilangan kesempatan berpikir lebih komprehensif?
O: Ah... Bisa aja lu.

A: Hehehe...
O: Hehehe...

***

Perbincangan diatas hanyalah sebuah karangan. Tapi saya coba menunjukkan bahwa untuk menang dalam sebuah debat adalah mengarahkan lawan bicara kita pada sebuah opini sempit yang menyudutkan dan beri sedikit ketegangan agar lawan tidak bisa berpikir lebih lebar.

Itu saja. Silahkan dicoba.

Thursday, September 17, 2009

Tp Ga Asik Klu Terlalu Asoy

Pren : woi gimana di situ? enak ga? ada lowongan buat TL?

Saya : ga enak bos...
Saya : Lagi ada pengetatan belanja IT
Saya : jadi musti ngakalin stok IT yang ada (pc, network, switch dll)

Pren : wah gila dong, ikutan dong gw di sono. ada lowongan ga? buat team lead

Saya : lah... PT X bukannya dah asoy?

Pren : iya sih, tp ga asik klu terlalu asoy
Pren : gw pengen yg biasa aja

Saya : ...

***

Chatting diatas telah mengingatkan untuk selalu berpikir positif. Terkadang, kita sering merasa kekurangan. Padahal, kekurangan itu bisa jadi merupakan sebuah kelebihan. Sebuah berkah untuk berkreasi lebih jauh.

Ok, ayo kerja lagi, semangaaat...

Friday, September 11, 2009

Kiat Beken di Twitter

twitter logo Twitter ternyata juga alat membangun bekenitas diri selain blog. Untuk menjadi beken di ranah Twitter, setelah saya amati, prinsipnya hampir sama dengan cara menjadi beken di ranah blog.

memiliki followers diatas seribu, bisa dibilang sebuah kebanggan. Namun untuk mencapai pengikut diatas seribu, bukan perkara gampang. Untuk menjadi beken di Twitter, jika anda bukan siapa-siapa, sangatlah sulit. Kalau anda seorang artis ibukota atau artis nasional, menjaring "stalker" itu gampang sekali. Tapi, kalau anda seorang pegawai swasta bergaji rendah, lalu ingin tenar, ada kiatnya.

Kiatnya? Kalau menurut saya, setidaknya 1 kiat untuk menjadi seleb blog, wajib diikuti.

Kiatnya adalah FOKUS.

Fokus pada topik tertentu. Jika anda seorang pecinta buku, tweet anda mengenai resensi buku, info buku baru, dan lain-lain akan lebih mudah diikuti oleh orang-orang yang sealiran dengan anda yaitu mencintai baca buku. Jika anda pecinta mobil, topik tweet anda mengenai mobil akan menjadi daya tarik bagi pecinta mobil.

Itu saja. Silahkan dicoba.

Kecantol Mainan Narsis

Maafkan jikalau saya jarang update blog ini. Maklum, lagi kecantol mainan narsis baru: Twitter dan Facebook :)

Ini gara-garanya tak sengaja, saya mengunduh Opera Mini untuk diinstal di Sony ericsson K800. Ketika mencoba membuka Twitter versi Mobile, wuih... bermain Twitter jadi cepat dan gampang. Menunggu ngantuk, main Twitter. Menunggu di bank, main Twitter. Menunggu pesanan makan, main Twitter. Begitupun update status Facebook via Facebook versi mobile. Serasa punya blackberry euy... Pokoknya, Twitter dan Facebook berhasil menjadi alat pembunuh waktu senggang.

Ya. Kalau mau tahu update terbaru dari saya, monggo... Follow saya di www.twitter.com/adiwirasta dan atau add di www.facebook.com/adiwirasta. Dijamin, ga garing-garing amat, hehe.

Wednesday, September 02, 2009

Merci Pierre

Saya selalu rajin mengikuti blog Pierre Lindenbaum si PhD virology, bioinformatics, genetics, science, geek, java itu supaya bisa semangat bekerja (berkoding ria). Pagi ini, saya mendapati dua posting Pierre yaitu :

First steps with BerkeleyDB-XML. My notebook.

Using the BerkeleyDB Direct Persistence Layer: my notebook

Dia bercerita penggunaan dari BerkeleyDB dan diimplementasikan dibidang pekerjaannya, bioinformatika.

Memang sih tidak nyambung sama kerjaan saya. Tapi semangat ngopreknya si Pierre ini jadi membuat saya semangat untuk memulai pekerjaan.

Merci Pierre pour votre travail.

Kategori

info (205) foto (133) komentar ga penting (128) fotografi (123) Technology (104) Kantor (95) website (88) blog (84) Jakarta (78) comic strip (75) bisnis (71) karir (51) suara hati (51) senda-gurau (50) wisata (38) Bekasi (37) Internet (34) manajemen (31) kuliner (22) selebritis (21) soccer (21) Navision (20) iklan (14) kasus (14) sql server 2005 (13) buku (11) Greeting (10) movie (10) komik strip (9) novel (9) programming (9) televisi (9) Banjir (8) VCD/DVD (8) kopi (8) Vanessa (7) billiard (7) hypermarket (7) bogor (6) kesehatan (6) rumah (6) old document (5) Terios (4) basket (4) guru (4) Axapta (3) bioinformatika (3) azure (1)

My Instagram