Thursday, May 31, 2007

100% Bebas Asap Rokok

World No Tobacco Day 2007

Waktu SMA kelas 2, saya sempat menjalani rawat inap di Rumah Sakit St Carolus selama 2,5 minggu karena luka di paru-paru. Salah satu penyebab utama dari sakit ini karena saya menjadi perokok pasif saat sedang menjadi tim klub basket Scorpio di Jakarta Timur. Sebelum maupun selesai bertanding, teman-teman saya selalu merokok. Akibatnya, ketika kondisi badan kurang baik, ditambah asap rokok bertebaran terhirup, Jadilah saya mendaftar ke RS St. Carolus.

Nah, berhubung lagi rame-rame merayakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia dan mau jadi orang yang Happening (kalau kata labelnya om Pri) maka ga ada salahnya saya turut berpartisisapi membantu WHO.

* * * * *

Kepada: pengelola tempat-tempat umum

Penelitian ilmiah tentang bahaya perokok pasif telah dilakukan selama lebih dari 20 tahun. Tidak ada keraguan bahwa merokok secara pasif sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, menyebabkan kanker dan banyak penyakit pernafasan serta kardiovaskuler pada anak-anak serta orang dewasa, dan tidak jarang mempercepat kematian.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah berkesimpulan bahwa asap rokok, sekecil apapun jumlahnya, tetaplah berbahaya. Rekomendasi WHO tentang hal ini mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk melindungi masyarakat dari bahaya asap rokok adalah dengan memberlakukan peraturan 100% bebas asap rokok bagi tempat-tempat umum.


Hak untuk mendapatkan udara bersih, bebas dari asap rokok adalah hak umat manusia.

Dengan demikian, kami meminta anda untuk melindungi kesehatan pegawai, pekerja dan masyarakat umum dengan cara menerapkan peraturan yang 100% melarang merokok di tempat-tempat umum. Kami percaya, langkah ini adalah langkah yang sangat penting untuk melindungi kesehatan kita dan anak-anak kita semua.

Tertanda,

Tukang Ketik

2 comments:

Anonymous said...

Memang paling menyebalkan kalau disekitar kita merokok. Keluarga saya tak ada yang merokok (suami, adik laki-laki, pacar, mantan pacar)...tapi karena pekerjaan, yang sebagian besarnya cowok dan kalau stres merokok...katanya kalau tak merokok nggak bisa mikir, terpaksa saya membolehkan mereka merokok dengan menutup hidung pake sapu tangan.

Dan disuatu waktu, saya harus berhubungan langsung dengan industri rokok, disitulah saya baru melihat bahwa ternyata singgungan industri ini dengan sektor lainnya sangat banyak. Jadi teringat saat kuliah dulu, melihat kebun tembakau dan menganalisanya.

Anonymous said...

merokok memang sudah jadi gaya hidup. siswa2 sekolah saya saja banyak yg merokok diam2 di wc saat jam pergantian pelajaran. hebat kan? dan guru pun tahu, hanya dibiarkan sampai tidak sengaja tertangkap basah.

dan dampaknya paling buruk bagi perokok pasif, tentu saja. jadi ya sebisanya menjauh dari para perokok. cukup membingungkan memang, ditilik dari mayoritas perokok adalah kaum pria, dalam kasus ini siswa2 sekolah saya yang merasa tidak 'cool' kalo tidak merokok. memang kasihan, padahal harusnya mereka sadar kalau bau rokok yang tertinggal di tubuh dan mulut mereka itu menjijikkan.

kebayang kan rasanya pas ngobrol dari jarak dekat ^^;;

Kategori

info (205) foto (133) komentar ga penting (128) fotografi (123) Technology (104) Kantor (95) website (88) blog (84) Jakarta (78) comic strip (75) bisnis (71) karir (51) suara hati (51) senda-gurau (50) wisata (38) Bekasi (37) Internet (34) manajemen (31) kuliner (22) selebritis (21) soccer (21) Navision (20) iklan (14) kasus (14) sql server 2005 (13) buku (11) Greeting (10) movie (10) komik strip (9) novel (9) programming (9) televisi (9) Banjir (8) VCD/DVD (8) kopi (8) Vanessa (7) billiard (7) hypermarket (7) bogor (6) kesehatan (6) rumah (6) old document (5) Terios (4) basket (4) guru (4) Axapta (3) bioinformatika (3) azure (1)

My Instagram