KFC Jagonya Ayam dan Marketing Loh, Bosque!

//Jagonya Marketing//

KFC itu memang bukan cuma jagonya Ayam, tapi juga JAGONYA MARKETING.

Muncul lagi varian menu, KFC Mozza series, yang saya berani bertaruh, tidak sampai 1 tahun menu baru ini akan hilang.

KFC memang sengaja membuat menu dadakan kayak tahu bulat hanya bertujuan menarik pelanggan untuk kembali ke Gerainya. Setelah pelanggan nyicipi dan tahu rasanya.... "Oh... gini doang...", KFC tetap double untung karena bukan hanya menu baru yang dibeli, tapi juga menu standar yang si pelanggan terbiasa untuk ngisi perut supaya kenyang pun terbeli. Dan tidak lama, menu baru ini pun akan hilang dari peredaran.

Teknik one shoot menu promo ini sebetulnya bisa dipakai buat para pebisnis kuliner yang jualannya mulai landai.
Algoritmanya:
1. Buat 1 menu baru.
2. Viralkan.
3. Tunggu.
4. Kalo sepi, kembali ke nomor 1.
5. Kalo ramai, jangan keluarkan menu baru sampai terjadi nomor 4.

Selamat mencoba 😁

#marketing #strategicthinking

Sweet Goodbye to Ineos Granadies from Richard Carapaz

//Sweet Goodbye//

Diajang lomba balap sepeda tour the spain atau La Vuelta a Espana, ada yang menarik dan perlu menjadi penyemangat diri kita khususnya sebagai seorang karyawan disebuah perusahaan yang akan resign.

Richard Carapaz, pebalap dari Ecuador, menggedor stage 20 dengan menjadi nomor 1. Stage yang juga mengangkat Remco Evenepoel menjadi Juara General Classification Lavuelta 2022.

Richi, panggilan dari Richard Carapaz, bukan hanya juara di stage 20, tapi juga menjadi juara di 2 stage sebelumnya. 3 kali Richi naik podium.

Padahal... Tahun ini kontrak Richi berakhir dengan Ineos Grenadier. Namun, walau berakhir, Richi tetap memberikan prestasi yang terbaik buat clubnya.

Saya sering melihat, teman sekerja dibeberapa tempat kerja sebelum, ketika sudah mengajukan resign, makin melorot produktifitasnya. Sudah ogah-ogahan. Padahal, seseorang bekerja untuk profesi dan nama baiknya diri sendiri. Seharusnya, walau sudah mendekati masa baktinya, semangat kerja tidak boleh kendor. Ini yang ditunjukan oleh Richi dimasa akhirnya di Ineos Grenadier. Tetap memberikan yang terbaik walau sudah selesai masa kontraknya.

Sebuah kado perpisahan yang manis...

Mengajar untuk Belajar

Mengajar untuk Belajar. 3 kata ini ternyata memang bukan sekedar kutipan. Kita bisa belajar ketika mengajar. Bahkan dari topik yang kita bawakan.

Belum lama ini, saya memberikan webinar internal terkait Distribution Management System ke sales team di PT TACO. Saya belajar materi DMS yang standar-standar, namun, ketika saya memberikan pengajaran, ternyata banyak pertanyaan yang masuk dan saya tidak punya jawabannya, hahaha...

Untungnya, ada rekan kerja yang lebih paham dan membantu saya untuk memberikan jawaban. Dari situ, saya jadi belajar dari rekan kerja saya ini.

Ada kutipan yang bagus dari artikel di medium:

https://medium.com/@saghitadm/mengajar-untuk-belajar-belajar-untuk-mengajar-7ce754c68a49

Kata Saghita Desiyana Maurischa, sang penulis:

Dalam mengajar terdapat dua subjek yang saling membentuk sebuah koneksi. Ada yang memberi bahan ajar, dan ada yang diberi bahan ajar. Ada yang menjadi pengajar, dan ada yang belajar. Bahkan, lebih indahnya adalah kita mampu saling mengajar dan diajar pada waktu bersamaan. 

Resource Overallocation

 Selama menjadi project manager, fitur paling penting amat sangat di Microsoft Project itu ialah ternyata adalah...

Resource Overallocation

Ini fitur penting banget dibanding untuk menghitung timeline tok.

Karena kalo asal bikin timeline dan ada member team yang overallocation, maka...

1. Kita bisa kena damprat sama tim kita sendiri karena gak becus bikin jadwal kerja.

2. Kita bisa kena damprat atasan karena projek otomatis akan molor karena overallocation akan merubah jadwal projek karena gak mungkin 1 task dikerjakan bersamaan oleh 1 orang.

So, teman-temin. Selalu perhatikan icon orang warna merah ini.

Kita pasti akan menjadi "sales"

 Ketika memulai kerja, saya sudah berikrar tidak akan pernah menjadi salesman. 

Saya adalah introvert.  

Saya tidak bisa ngomong. 

Kira-kira begitu pemikiran saya.

Diawal karir, saya berikrar menjadi programmer yang handal.

Belajar VB 6 dari teman dan melahap CD MSDN sampai lancar membuat aplikasi dari VB 6.

Muncul .net versi 1, saya langsung tancap gas, belajar vb.net dan C#.

Berjalannya waktu, ketika masuk dunia konsultan, tepatnya di CODE.ID, saya malah dipaksa untuk menjadi sales.

Saya pegang satu account, saya presentasi dibeberapa kesempatan. 

Bikin proposal berkali-kali.

Gagal-Gagal-Gagal berkali-kali dan akhirnya bisa merasakan pecah telor.

Artinya, roda kehidupan itu pasti berputar. Dan pada akhirnya kita akan menjadi sales juga.

Didunia korporat pun juga begitu. Kita pasti akan menjadi "sales". 

Sales terhadap pemikiran kita.

Sales terhadap inisiatif kita.  

Sales terhadap inovasi kita. 

Kalau kita diam saja, otomatis kita tidak akan merasakan jenjang karir yang diharapkan.

Selamat menjadi salesman.

#sales #inovasi #karir

-

Ilustrasi: Google

Bad English, Leader dan Tersenyumlah

 Sometimes I want to give up

I want to give in, I want to quit the fight

And then I see you, baby

And everything's alright, everything's alright

When I see you smile

I can face the world,

Oh oh, you know I can do anything

--

Lagu "When I see you smile" dari Bad English ini kalo dikaitkan dengan dunia pekerjaan, sangat relate banget dengan hubungan atasan dan bawahan.

Saya amati dari beberapa tempat kerja yang sudah pernah saya singgahi, ataupun kantor dimana projek IT Software development saya ditempatkan, atasan yang sering memberikan senyuman ketimnya, itu bisa meningkatkan semangat kerja bawahannya.

Berbeda jika ada atasan yang sering cemberut, pasang muka jutek, itu sering jadi bahan omongan dibelakang dan bikin tidak semangat kerja bawahannya.

So, buat para leader, mulailah tersenyum.

Karena dengan tersenyum, timnya yang tadinya menyerah, bisa bangkit kembali dan melawan semua kompetitor yang menghadang.

Cheers....

image: google image