Membaca ini, "Tim Coca-Cola Anget", Jadi ingat cerita saya disini, "Ngopi gratis, mau?"
Hanya berbekal laptop, dan pesan satu kopi, lalu saya nongkrong berjam-jam menikmati internet gratis. Akibatnya? Kursi yang bernilai 20 ribuan terpakai seorang, tapi tamu-tamu yang seharusnya juga menjadi uang, pergi karena kehabisan kursi. Dan lagi, Anomali Coffee, tempat yang menjadi korban, juga menyediakan es teh manis bernilai 18 ribu. Seandainya ada anak ABG Tim Coca-Cola Anget cari tempat nongkrong, mungkin akan pergi ke Anomali Coffee dan memesan Teh manis dingin hingga anget.
Pemilik cafe di cerita Tim Coca-Cola Anget sebetulnya bisa mengakali dengan tidak menyediakan Coca-cola. Seperti ditulis oleh komentator ini, "...salahin konsep kafe-nya. logika paling simpel: kalo lu gak nyediain coca-cola, gak bakal ada yg mesen coca-cola. sebaliknya: klo lu nyediain coca-cola, ya jgn sewot kalo lantas orang mesennya itu. belajar marketing dll dulu deh, baru berbisnis."
Sayangnya, karena sudah jengkel, si pemilik cafe langsung menutupnya dan mengganti konsep jadi Wine Lounge. Anyway, cerita sederhana ini bisa jadi bahan pelajaran bagus buat yang mau mendirikan cafe. Menghindari kesalahan yang pernah dilakukan orang lain. Dan khususnya menghindari Tim Coca-Cola Anget :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kategori
info
(205)
foto
(133)
komentar ga penting
(128)
fotografi
(123)
Technology
(104)
Kantor
(95)
website
(88)
blog
(84)
Jakarta
(78)
comic strip
(75)
bisnis
(71)
karir
(51)
suara hati
(51)
senda-gurau
(50)
wisata
(38)
Bekasi
(37)
Internet
(34)
manajemen
(31)
kuliner
(22)
selebritis
(21)
soccer
(21)
Navision
(20)
iklan
(14)
kasus
(14)
sql server 2005
(13)
buku
(11)
Greeting
(10)
movie
(10)
komik strip
(9)
novel
(9)
programming
(9)
televisi
(9)
Banjir
(8)
VCD/DVD
(8)
kopi
(8)
Vanessa
(7)
billiard
(7)
hypermarket
(7)
bogor
(6)
kesehatan
(6)
rumah
(6)
old document
(5)
Terios
(4)
basket
(4)
guru
(4)
Axapta
(3)
bioinformatika
(3)
azure
(1)
No comments:
Post a Comment