Saya iseng belajar lagi produk Business intelligence(BI) bernama QlikView. Dulu sudah pernah saya ulas secara singkat disini dan disini. Itu sekitar 2 tahun yang silam. Dan langsung lupa. Lalu berhubung dikantor sedang ada kebutuhan menampilkan laporan untuk manajemen, saya iseng melakukan eksplorasi aplikasi BI kembali yang sudah saya kenal sedikit-sedikit.
Dari beberapa hari bongkar-bongkar QlikView (hasil download free trial 15 hari), didapat bahwa ini program memang luar biasa...... dodol! Hehehe... Kagak deng. Memang luar biasa canggih dan cepat! Qlikview itu memang bukan sembarang BI Software. Dia tidak mengenal yang namanya OLAP. Setelah melakukan proses ETL, biasanya diproduk BI seperti BI Services keluaran Microsoft/Cognos, data dari OLTP akan dibentuk menjadi data OLAP. Di QlikView, data OLTP tidak menjadi data OLAP. Tapi dirubah menjadi data yang dikenal sebagai DATA CLOUD. Dan hasilnya luar biasa. Kalau kita menampilkan report yang sudah dibuat, prosesnya cepat sekali. Hal ini bisa terjadi karena teknologi QlikView bukan teknologi BI pada umumnya. QlikView memiliki teknologi ciptaan sendiri yang disebut Memory Centric BI. Seperti saya kutip dari Wikipedia:
QlikTech developed a tool for analyzing multi-dimensional data for a client and then, based on this tool, developed QlikView, named after a point-and-click-simple way to view data and information and based on their patented in-memory associative technology, which is the company's main competitive advantage in the market.
QlikView berdiri diatas sebuah teknologi yang sudah dipatenkan oleh QlikTech (perusahaan yang membuatnya).
Tapi sayang seribu sayang. Ketika saya tanyakan ke teman yang bekerja sebagai pedagang QlikView di Indonesia, harganya hampir seharga rumah ukuran 80 m2: Paling murah 30 ribu US Dollars. Hiks hiks hiks...
Mau beli license, mahalnya na-uju-bile. Budget IT tidak mencukupi. Mau cari bajakan, malu-maluin. Terpaksalah..., kembali ke Crystal Report :((