Monday, June 11, 2007

Iklan TV Three yang tidak mendidik

Jika ada iklan TV yang pantas dibilang iklan paling buruk, mungkin bisa disebut iklan Three yang menayangkan anak-anak kecil sedang bermain petak umpet.
Pesan yang disampaikan memang sesuai dengan pelayanan yang ditawarkan. Tapi peran edukasinya tidak ada. Malah berdampak negatif terhadap anak-anak.

Yang pertama, kalau diperhatikan, setting iklan tersebut bisa dibilang adalah sore hari, karena saat si aktor cilik yang jadi tokoh utamanya selesai berhitung, tampak lampu yang menyala. Artinya, boleh dibilang saat itu sudah lewat jam maghrib. Disini mulai dampak negatif dimunculkan. Kenapa? Yang namanya anak kecil, apalagi yang keluyuran itu terlalu banyak, seharusnya ga boleh main jam segitu. Pastinya akan mengganggu orang yang sedang beribadah. Coba perhatikan dan dengarkan saat mereka menerima SMS. Berisik khan? Selain itu, seharusnya mereka sudah dirumah dan mandi lalu mengerjakan PR. Bukannya bermain.


Yang kedua, kalau diperhatikan, ada anak kecil yang mengumpat didalam got(saluran air). Ya ampuun... Got itu khan kotor. Sumber penyakit. Masalahnya, penulis pernah mengalami hal yang kurang mengenakkan sewaktu kecil. Suka cari ikan sepat di got, bukan ikannya yang didapat, malah korengan. Kembali disini hal negatif malah diajarkan oleh iklan TV Three.

Yang ketiga, ini yang paling penting. Dan ini kenapa saya anggap bener-bener iklan kurang ajar. Anak kecil sudah pada megang HP? Ya ampun. Apakah yang bikin iklan ga pernah nonton berita kalau akhir-akhir ini mulai terjadi banyak penculikan anak yang diakibatkan si anak tampak seperti anak orang kaya? Beberapa sekolah sudah menerapkan peraturan bahwa murid tidak boleh membawa HP. Kalau ketahuan pasti disita. Salah satu alasan adalah seperti disebutkan diatas.

Yang keempat, dengan memperlihatkan anak kecil sudah memiliki HP, Ini juga sama saja menyuruh anak-anak diseluruh Indonesia untuk merengek-rengek minta dibelikan HP akibat menyaksikan iklan Three. Bagaimana seandainya kondisi keuangan orangtua sedang tidak baik? Terjadilah perkelahian antar suami istri. Akibat lebih buruknya, perceraian. Jika sudah bercerai, bagaimana keadaan sang anak? Kasihan khan…

Yang kelima, ini tidak kalah penting. Dan ini yang bikin saya ngeri. Iklan ini memperlihatkan kalau bermain petak umpet, mereka bisa ngumpet dimana saja. Seandainya hal ini ditiru, lalu ada anak kecil yang ngumpet di atas pohon lalu dipohon itu ada kantong wewe-nya? Trus si anak hilang dibawa kabur si kantong wewe? Duh! Bisa runyam semuanya…

Tidak-tidak, kritik kantong wewe cuma becanda. Maksud saya, kalau anak kecil sudah manjat pohon, dan mereka jatuh, lalu tangannya patah, dan terpaksa diamputasi, urusannya bukan sama orang tuanya saja yang harus keluar uang untuk biaya rumah sakit, tapi masa depannya si anak bisa runyam. Kalau si anak punya tekat yang besar seperti Gola Gong, tangan buntung akibat jatuh dari pohon tapi bisa jadi penulis terkenal, ga masalah. Tapi kalau anaknya pemalas? Itu Masalah Besar!

17 comments:

Juminten said...

PERTAMAX!!!
Wakakaka... iya yah, bener jg tuh!
Gara2 iklan spt itu, ternyata banyak jg dampak negatifnya!
Aku jg waktu baru ngeliat iklannya udh ngerasa ada bbrp kejanggalan!

Udah, Tukang Ketik... Sabar2...
Banyak senyum! Hqhqhq... X)

Anonymous said...

walah dibahas maneh..

Anonymous said...

Protes dong! Mungkin yang buat iklan nggak terpikir kalau dampaknya membuat contoh tak baik.

Anonymous said...

yang mana seh?
*nggak pernah nonton tipi karena nggak punya tipi* serius ini...

Anonymous said...

saya juga belon pernah lihat tuh...

yang benahin tugas siapa ya?

SeeHarrie said...

Daku belum pernah liat iklannya sih, tetapi jawaban atas kritik tsb adalah :
1. Nyatanya emang banyak bocah maen sampai lepas magrib.
2. Nyatanya, emang bocah suka ngumpet di got.
3 dan 4 Nyatanya, emang banyak bocah SD bawa henpun
5. Nyatanya, emang bocah suka naek pohon.
Kalo takut kuman khan ada lifebuoy.
Kalo takut kotor..khan ada Rinso (bermain kotor itu bagus....)
Sorry terlalu panjang komentarnya.

Anonymous said...

disini gak bisa liat iklan... hehehe iklane pake basa arab mulu...
cuma bayangin aja...:))
untuk point 1,3,4 setuju...
tapi untuk point 2dan 5 kayaknya gak begitu setuju... anak-anak biarkan berekpresi asal kita bisa mengarahkan...

#harrie
Tidak semua yang nyata trus kemudian pantas dilihatkan orang dan ditonton orang khan???

Anonymous said...

Wahaha, semiotika iklan nih. Bener juga, efeknya cukup buruk klo bener2 ditonton ama anak2, padahal kan sasaran iklannya org dewasa. Mungkin 3 ingin mengusung kesan anak2 sebagai simbol dari kejujuran, sama dengan iklannya yang pertama itu, "jujur nih...", masih inget tho?

Unknown said...

pantesaaann...gw sering ngeliatin neh orang kok garuk-garuk mulu..mulai dari pantat, selangkangan ampe jari kaki..jangan2 korengan semuanya..kadas,kudis panu kurap..dll

adiwirasta said...


@Nilla:
Aku dah banyak senyum kok. Nulis ini aja sambil cengengesan.

@edratna:
Walah bu, ini cuma komentar ga penting kok. Cuma buat menghibur pembaca blog Tukang Ketik dikala suntuk.

@R:
Saya kepengen banget bisa hidup tanpa tipi. Sungguh. Soalnya buku2 dirumah banyak yang ga kebaca.

@Harrie:
terima kasih atas komentar baliknya.

@az&fa:
terima kasih saya sudah dibelai, terima kasih, hiks-hiks... jadi terharu

@Putra Daerah:
Betul juga pak. Bisa diterima.

@Dody:
WOOOIII, GOKIL LOW... jangan buka koreng gw disini dong.
Oh yah pembaca yang terhormat, FYI aja, Dody ini teman kantor saya. Dia orangnya baik, suka traktir saya, suka membantu pekerjaan saya.
Nah, gue dah baikin elo khan dod. Awas lu buka koreng gw lagi

Anonymous said...

kalau mau ngeritik sih, seabrek iklan yang bisa di kritik... sayangnya beberapa dari kita yang kritis juga ngga bisa bikin iklan sendiri atau minimal memang bukan profesinya bikin iklan... :)

Tugas kita memberitahu apa yang baik untuk orang2 disekitar kita, termasuk anak2 kalau sudah punya... ngga cuman iklan, film, bahkan dunia nyata... :)

BT said...

setuju mas...coba bandingin sama iklan 'internet masuk desa' punya provider incumbent itu....bikin gw terharu wkt liat pertama kali

Anonymous said...

gtau iklan ya mas?

Anonymous said...

gak penting.

yg bikin anak2 jadi bego tuh nonton dangdut koplo di desa2.

Anonymous said...

Sumpah!
lebong bgt sih u jd manusia.

Entah u trlalu perhatian apa kgak.

NIKMATI aja iklan nya.
toh itu kreativitas org.
Yg pasti org itu mencoba membuat sesuatu yg BERBEDA dari yg lain.
Daripada menampilkan yg berbau pornografi.

Emg kritik lebih mudah drpd merealisasikan kritik.

Anonymous said...

wah ini sih artikelnya aja yang bodoh.....

pertama iklan itu di setting sesuai dengan gambaran anak2 indonesia yang bermain petak umpet.... dan menurut pengalaman... emang paling enak main petak umpet ya jam segitu.... kedua... ngumpet di got... namanya juga anak2 kadang cari tempat ngumpet yang sesusah mungkin (coba perhatiin dong).... jaman dulu gw kecil aja ngumpet di bawah mobil.....

Anonymous said...

iya ini artikelnya yang bodoh,yang nulis mikirnya primitif.kalau iklan ngajarin yang ga bener,tinggal orang tuanya aja yang ngajarinnya bener atau ga,kecuali orang tuanya juga ga bener.:-D

Kategori

info (205) foto (133) komentar ga penting (128) fotografi (123) Technology (104) Kantor (95) website (88) blog (84) Jakarta (78) comic strip (75) bisnis (71) karir (51) suara hati (51) senda-gurau (50) wisata (38) Bekasi (37) Internet (34) manajemen (31) kuliner (22) selebritis (21) soccer (21) Navision (20) iklan (14) kasus (14) sql server 2005 (13) buku (11) Greeting (10) movie (10) komik strip (9) novel (9) programming (9) televisi (9) Banjir (8) VCD/DVD (8) kopi (8) Vanessa (7) billiard (7) hypermarket (7) bogor (6) kesehatan (6) rumah (6) old document (5) Terios (4) basket (4) guru (4) Axapta (3) bioinformatika (3) azure (1)

My Instagram