Tapi, apa sih Pownce itu?
Kalau mau tahu, kebetulan ReadWriteWeb juga sudah mengulasnya disini “Pownce, send stuff to friend”:
Pownce is self-described as 'a way to send stuff to your friends.' You can send links, files, events and messages, each as a distinct type. The messages functionality has prompted comparisons to Twitter, but this is no presence/status application. It may be a micro-blogging app in a sense, and some people are using it as such for now, but the lack of automatic line break formatting discourages lengthy posts - they simply become unreadable. As usage evolves, messages are more likely to be used for questions to groups of friends since replies are threaded.
Dan saat ini saya tidak bermaksud untuk mereview Pownce, saya hanya tertarik dengan siapa yang bikin. Bukan Kevin Rose-nya, bukan. Saya gak tertarik dengan cowok. Saya tertarik dengan Lead Developer-nya. Kalau kita lihat di halaman about, Lead Developer-nya adalah seorang wanita dan masih berumur 24 tahun!! Luar biasa. Namanya Leah Culver. Bayangkan… masih semuda itu sudah bisa jadi Lead Developer? Saya saja umur segitu masih jadi babu(sampai sekarang juga sih, ^_^# Nasiib… nasib… kemana kah kau berada).
Kenapa saya terkesan dengan Leah? Pownce pasti bakal dipakai jutaan orang diseluruh dunia. Untuk membuat aplikasi internet yang ringan, mudah dipakai semua orang, itu tidak gampang. Dan pastinya, untuk membuat aplikasi sekelas Pownce, maintain data storagenya ga main-main. Apalagi kalau disekelilingnya adalah cowok-cowok nerd, geek dan aneh. Makanya, pas tau lead developernya perempuan, cuma bisa geleng-geleng.
Dari sini, saya coba masuk ke blognya si Leah Culver di www.leahculver.com Ternyata kocak juga orangnya(Cakep juga sih...). Lihat saja title blognya, "Fine, I'll write a stupid blog" Hihi... Let the Stalker activity begin. Ya ga stalker beneran sih. Via google Reader ajah. Hehehe...
Baca-baca blognya, asli... Nih orang cuek abis nulisnya. Lihat yang ini, "Since we’d like to keep Pownce running smoothly, it’s invitation only right now. I really don’t want to lose my bet with Kevin and have to wear a shirt that says, “My website crashed, and all I got was this lousy t-shirt.”" Hahaha... Gokil luh... Jadi inget bloger lokal yang cuek bebek nulisnya => Tante Desy for sure ^_^v
Tambah lagi postingan ini:
A Computer Science Degree Doesn’t Hurt (Much)
Yes, yes, I know. Computer Science classes are useless and difficult...
...The practical and obvious reason for a degree is to get a job. Recruiters from all the big software companies make the rounds at Universities and completing your degree is a quick way to a cush office chair at one of the biggies...
...But if you’re a bit of a punk like me and don’t care much for working in a cubicle, why bother going to college at all?
Hkhkhk... Betul sekali mbak. Jurusan Ilmu Komputer memang useless. Setuju!
Yap… Itu saja infonya. Terima kasih sudah membaca. Eh iya, hampir lupa. Ada yang mau saya invite join ke Pownce? Tuliskan email kamu di komentar yah. Invitation terbatas. Hanya 5 orang pertama(halah!, kayak ada yang baca postingan ini... sok ngetop banget ^_^;; )
5 comments:
mesin pencari saya udah canggih jadi bisa komen pertama..hix..hix..
beneran? walo agak telmi about this..siapa takut!
Om,
aku bisa di-invite? Kan kita temenan sekarang...
*sksd palapa* halah, bahasanya jadul banget...
hiyah, si Leah cakep :">
add gue dong di pownce: http://pownce.com/yonan32
mari majukan pownce dan tinggalkan social networking basi lainnya!
Sekarang banyak tersedia beasiswi yang mengundang siswi-siswi ("i" semua) untuk mengambil computer science di uni amerika. Mungkin mereka baru sadar kalau field ini gersang sekali :)
nggak cantik ah, hehe...
Post a Comment