Wednesday, November 07, 2007

Alasan Untuk Tidak Naik Busway

1/ Busway tidak ada yang berhenti tepat didepan rumah kita. Sedangkan mikrolet, masih bisa kita carter untuk sampai kedepan rumah.

2/ Jika anda punya rumah dan tiap hari dipakai dengan tenang, tiba-tiba rumah anda dipotong secara paksa dan dipakai oleh orang tak dikenal, bagaimana perasaan anda? Marah? Kesal? Begitu juga dengan jalan raya. Tiap hari dipakai dengan tenang, biarpun macet-macetan, tiba-tiba dipotong oleh orang ingin dikenal. Bagaimana perasaan anda? Marah? Kesal?

3/ Busway adalah projek korupsi. Ini fakta. Berikut buktinya:
detikcom - Terdakwa Korupsi Busway Dituntut 5 Tahun Penjara
detikcom - KPK Tingkatkan Status Korupsi Busway Jadi Penyidikan
detikcom - Korupsi Busway, Rustam Effendi Kena 3 Tahun Penjara
detikcom - KPK Juga Selidiki Dugaan Korupsi Busway
detikcom - Terdakwa Korupsi Busway Divonis
detikcom - Saksi Korupsi Busway Mengaku BAP-nya Banyak Ngarang

Dan yang pasti, perkara Busway juga sedang dituntut oleh warga Jakarta yang mengklaim bahwa projek busway banyak unsur korupsinya karena ditender setelah projeknya berjalan. Nah, jika busway adalah projek korupsi, korupsi adalah dosa, apakah kita akan mendukung projek dosa? (Kalau kecipratan sih, iya :P )

4/ Busway bukan solusi terbaik karena hanya memindahkan orang-orang yang biasa naik bus umum ke halte busway. Jadinya? Jalanan makin padat. Bis umum tidak berkurang, mobil besar malah bertambah banyak.

5/ BCA. Yang artinya “Bis Cape Antri”. Benar, coba anda bayangkan naik Busway jam berangkat kerja, duh… Antrinya sangat panjang. Desak-desakan pula. Solusi? Lebih baik naik bis umum. Tinggal lompat. Ga dapet tempat, glayutan dipintu. Mau?

6/ Bagi pengendara motor, jalur Busway itu paling enak dilalui. Bebas hambatan pastinya. Seandainya ada polisi yang menunggu didepan, para pengendara motor tinggal mengangkat motornya melewati pembatas jalur Busway yang tidak terlalu tinggi. Hanya ga enaknya ketika diteriakin mobil-mobil yang terpaksa berhenti mempersilakan motor pindah jalur.

7/ Busway bukan solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan. Solusi terbaik adalah Monorail. Bebas macet dan bebas banjir. Sayangnya, pemerintah Daerah Jakarta malah mengutamakan projek perampas jalur kendaraan. Aneh khan?

8/ Untuk mencapai halte busway, kita harus menaiki jembatan penyebrangan yang sangat panjang dan tanpa anak tangga. Ada anak tangganya saja sudah cape, apalagi tanpa anak tangga. Duh… cape deh.

9/ Penamaan 'Busway' yang salah. Busway itu artinya "jalur Bus", kenapa jalur bisnya malah disebut jalur Busway? Khan aneh (baca: dogol). Seharusnya disebut Jalur Transjakarta toh. (Tulisan sebelumnya: KHUSUS BUS WAY)

10/ The last and the most important thing, bangkunya dikit! Saya kepingin sampai di kantor dengan tubuh segar bugar. Tapi, naik Busway saja harus berdiri yangmana membakar kalori tidak sedikit, ditambah berjalan melalui tangga yang super panjang dan mengantri bis berhenti yang super lama, bagaimana saya bisa merasa segar setiba dikantor? Nah, kalau sudah begini, apakah anda masih mau naik busway?

12 comments:

Anonymous said...

hehehe... Mas Adi, sebenarnya kalau saya disuruh nulis sesuatu yang minus tentang bus way mungkin bisa lebih panjang lagi...

Tapi saya pribadi mendukung lho dan berharap saya akan menggunakan fasilitas umum seperti busway dan monorail lebih sering, mengapa?

Memang butuh proses untuk menerima hal yang baru, dan selalu ada pengorbanannya apalagi jika memenuhi kepentingan banyak pihak, kita tidak bisa memenangkan semua pihak dalam waktu serentak, tetapi mungkin pada akhirnya bisa.

Saya berpikir jika proyek busway adalah proyek korupsi sudah biasa toh di Indonesia? yang penting saya tidak korupsi, dan jangan sampe coba2 korupsi kalau sedang melakukan proyek dengan saya. :)

Soal macet, ada atau tanpa bus way, juga macet, macet jadi lebih lama ya lebih sabar saja, kalau nanti bus way sudah selesai 100% semua, saya yakin akan ada system lain yang mengarah ke perbaikan masalah macet dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada seperti bus way, misalnya angkutan umum di kurangi, kendaraan pribadi dibatasi, dsb.

Pemerintah memang kadang kelihatan bodoh, tetapi saya yakin mereka tidak akan bodoh selamanya, atau menjadi sangat bodoh, kalau memang iya? kita tinggal pergi saja... :)

Di kenyataannya menurut pengalaman saya naik bus way lebih ngga cape dibanding naik mobil sendiri untuk saat ini.

Jadi sing sabar wae ya mas... :)

Herru Suwandi said...

berhubung saya ke betawi jarang-jarang, ya saya juga termasuk penggemar busway, enak tho mas, jarang macet kalau naik busway :-) koridornya sudah kemana-mana, cakep cakep lagi penumpangnya

Anang said...

jika semua sarana dan prasarna busway aman dan nyaman maka pengguna akan datang berbondong2 tanpa disuruh

Anonymous said...

Adi pasti nulisnya lagi ngambeg, macet dimana-mana, terus mau lewat jalur busway takut ketabrak ....bener nggak? Jangan manyun dong...entah kenapa setiap kali baca tulisan Adi jadinya malah senyum-senyum sendiri.

Saya nggak mau komentar serius ah...soalnya saya pendukung busway...sebaiknya ongkos parkir dinaikkan, umur mobil dibatasi...jadi rakyat (termasuk saya) akan banyak naik kendaraan umum, seperti di negara tetangga kita itu lho (termasuk republik mimpi bukan ya???). Tapi syaratnya, pemerintah harus tegas dan keras, pencoleng2 dihabisi...jadi mau naik taksi kek (yg duitnya masih berlebih), naik angkot kek, naik bis kek, naik KRL kek...nggak ada rasa takut karena aman.

Dulu....sebelum krisis tahun 1997...tiap malam pulang kantor rata2 jam 23.oo wib, naik taksi apa aja nggak kenal takut ... sekarang???....kalau nggak taksi BB mendingan naik bis (risikonya, anting, jam, Hp di silent...semua simpan di tas).

Anonymous said...

tetep busway adalah sarana angkutan tercepat di jalan macet dibanding yang lain. dna murah. cuma jangan tanya waktu antriannya. bisa buat sambil baca buku.

Anonymous said...

poin 2: sampeyan tinggal di PI ya? :D
Poin 3: Mana ada proyek pemerintah yg ga berbau korupsi. Wong proyek diadakan supaya ada cara dapet duit kok

Unknown said...

saya punya pidio busway mogok. mo bikin postingan, nanti dituntut... [hehe, ga ding, belom sempet aja karena loadnya lemoooot]

Anonymous said...

Saya setuju dengan mas Orangemood, menurut saya ini adalah untuk rencana jangka panjang. Mungkin cara eksekusinya saja yang masih salah sehingga bikin warga Jakarta stress.

TaTa said...

untung di utan gk ada busway hihihihi...... keknya masalah busway jadi tambah panjang yah sampe2 presiden turun tangan ... yg edan lagi pelopor busway mo naek jadi presiden ?? lah dia mo bikin macet sak indonesia ???

Anonymous said...

menurut saya mas Adi bener bahwa monorail adalah solusi paling tepat mengatasi kemacetan jakarta. tapi, perlu diingat bahwa pengadaan monorail butuh dana dan waktu yang tidak sedikit. sedangkan mengatasi kemacetan jakarta adalah kebutuhan yang sangat urgen. pilihannya, ya busway! lebih cepat dan murah eksekusinya. dan saya setuju nih sama orangemood, bahwa idealnya masyarakat jakarta lebih baik menggunakan fasilitas transportasi umum. karena dengan demikian, kemacetan dan polusi udara Jakarta dapat diminimalisir sedikit demi sedikit.
soal korupsi, apa sih yang nggak dikorup di negeri kita? itu sih masalah absurd, masalah mental, yang untuk mengatasinya butuh waktu, tenaga, keberanian, dan upaya yang jauh jauh jauh lebih besar dari sekadar membuat proyek busway :)

sachroel said...

masih dalam proses kali mas....semoga BCA ini bisa meningkatkan layanan nya kedepan he..he..

icHaaWe said...

hahahah...untung saya gak tinggal dijakarta...jd bebas macet.. dan gak tau busway... yaudah mas...beli mobil ajah .... trus pindah rumah yg deket2 kantor... jd gak stress lagi...

tp saya denger2 dijakarta bakal dibangun monorail... wuiiihhh gak kebayang degh kalo itu mo dibangun... bakal tambah muacet aja kali yah???

Kategori

info (205) foto (133) komentar ga penting (128) fotografi (123) Technology (104) Kantor (95) website (88) blog (84) Jakarta (78) comic strip (75) bisnis (71) karir (51) suara hati (51) senda-gurau (50) wisata (38) Bekasi (37) Internet (34) manajemen (31) kuliner (22) selebritis (21) soccer (21) Navision (20) iklan (14) kasus (14) sql server 2005 (13) buku (11) Greeting (10) movie (10) komik strip (9) novel (9) programming (9) televisi (9) Banjir (8) VCD/DVD (8) kopi (8) Vanessa (7) billiard (7) hypermarket (7) bogor (6) kesehatan (6) rumah (6) old document (5) Terios (4) basket (4) guru (4) Axapta (3) bioinformatika (3) azure (1)

My Instagram