Sabtu malam, 8 agustus, saya menjadi saksi kejadian mengerikan sebuah kecelakan motor. Saat itu saya selesai menghadiri resepsi pernikahan teman SMA dan Kuliah, Riska Damayanti, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Waktu menunjukkan Jam 8.30 malam, saya keluar dari TMII. Ketika menuju arah Ceger untuk masuk ke pintu Tol JORR, saya salah jalur. Seharusnya ambil lurus arah Ceger, saya malah belok kanan arah yang menuju Kampung Rambutan. Akhirnya saya memutar balik dan kembali memutar didepan TMII.
Ketika hendak memasuki pintu tol, tiba-tiba serombongan motor melaju kencang dari arah kanan. Mereka datang dari jembatan lintas tol JORR dari Jalan Gempol mengarah ke Ceger/Pondok Gede. Para pengendara yang mungkin masih muda-muda, semuanya tidak mengenakan helm. Lalu salah satu dari rombongan motor melaju lebih cepat dari rekan-rekannya, melewati hidung mobil saya dan dia berdiri sambil menoleh kebelakang hendak memberi rambu kepada pengendara motor lain kalau rombongannya mau lewat. Si pengendara ini mengenakan jaket coklat dan sekali lagi, tanpa mengenakan helm.
Tak disangka, pas saat saya memasuki jalur menuju pintu tol terjadi sesuatu mengerikan dan akan terekam dalam ingatan saya sepanjang masa. Ketika si pengendara motor yang berusaha memberi rambu itu berdiri dan tangannya melambai-lambai, ia tidak menyadari bahwa mobil didepannya melaju tidak terlalu kencang. Alhasil, ketika dia berdiri dan memegang stang motor dengan tangan satu, si pengendara motor itu menabrak pantat si mobil dan dia dengan mudahnya langsung terjatuh. Yang lebih mengerikan, ketika sipengendara itu terjatuh dengan mukanya langsung mencium aspal, kondisi motornya masih melaju kencang. Tak pelak lagi, dengan daya dorong yang masih tersisa, mukanya yang sudah mencium aspal langsung terseret sekitar 5 meter bahkan lebih. Berikut sketsanya:
Perkiraan saya, kulit muka si pengendara motor itu pasti mengelupas banyak. Dan tidak bisa membayangkan seandainya mobil saya berhenti dan coba menolong. Mungkin saya bisa pingsan.
Kesimpulan dari cerita ini dimana saya juga sebagai pengendara motor:
PAKAILAH HELM. Mulai hari ini, jika hendak mengendarai motor, kemanapun itu, saya harus menggunakan helm. Karena kecelakaan bisa terjadi dimana pun. Biarpun hendak membeli nasi padang, mungkin saja nasib berkata lain.
HATI-HATI DI JALAN. Teorinya, ngebut tidak masalah. Yang penting jangan meleng. Tetap waspada. Dan selalu berhati-hati dijalan. Lagi pula, motor saya juga tidak bisa dibawa ngebut, hehe…
BERDOA SEBELUM MEMBAWA MOTOR. Amien.