Wednesday, August 12, 2009

Tentang Netbook A*Note

Kecil dan putih. Apakah itu?

Bukan sebutir nasi, bukan juga ketombe. Tapi…

Roll drum please…

“ NETBOOK dari A*NOTE.”

Ya, saya baru punya NETBOOK dari A*NOTE berwarna putih. Awalnya takjub dengan benda ini. Kecil. Mungil. Gimana ngetiknya? Namun, setelah dirasakan sentuhan keyboardnya, saya merasakan sesuatu yang menggairahkan. Saya akan makin giat ngeblog! (bukan makin giat ngekoding malah ngeblogging, programer yang aneh…)

Weitz… tunggu dulu. Netbook memang dirancang bukan buat kerja yang berat-berat. Namanya juga netbook, ya buat ngenet doang toh… Iya toh... Asik toh…

anote netbook Betul, netbook memang dibuat bukan untuk dipakai yang berat-berat. Netbook vs notebook bisa dianalogikan dengan vacuum cleaner. Ada dua jenis vacuum cleaner, yang besar untuk ngebersihin debu di segala sudut rumah, dan ada yang kecil untuk membersikan debu di segala sudut mobil. Kedua vacuum cleaner ini memiliki fungsi yang sama. Tapi memiliki kapasitas yang berbeda. Ada yang bisa menampung banyak debu dan tidak.

Begitu halnya netbook vs notebook. Netbook untuk pekerjaan yang tidak berat-berat. Sedangkan notebook kebalikan. Karena itu, netbook dengan memori 1 giga ini tidak akan saya pasang VISUAL STUDIO 20XX. Karena fungsinya memang tidak buat bekerja. Lagi pula, saya juga tidak berencana menggunakan windows, hehe…

Ok, saya akan sedikit bercerita perjalanan netbook baru saya karena hingga hari ini belum berfungsi sebagaimana mestinya.

NETBOOK asal CINA ini tidak akan saya instal windows. Kenapa? Saya bosan dengan windows. Karena itu, saya mencoba-coba beberapa distro linux (Cuma dua sih, hehe…) yaitu OpenSUSE dan Mandriva. Setelah kotak-katik LIVE CD-nya, saya memberi acungan jempol buat… MANDRIVA!!!

Kenapa saya memilih mandriva?

1. Karena user interfacenya cuantik. Enak dilihat. User friendly. Dan biru.

2. Proses Booting yang cepat. OpenSUSE dan Mandriva saya coba bandingkan dari cepatnya membooting. Dan ternyata, Mandriva lebih cepat dibanding OpenSUSE.

Tapi sayang, ketika saya kembali ke LIVE CD Mandriva dan menginstallnya, prosesnya tidak semudah menginstal windows. Kenapa? TOUCHPAD NETBOOK A-NOTE saya tidak terdetek oleh MANDRIVA.

Beberapa hari saya googling kesana-kemari. Tidak jua menemukan hasil. Sedih memang. Akhirnya, saya memutuskan untuk menggunakan UBUNTU.

Ketika jalan-jalan di mal metropolitan Bekasi, tak sengaja, saya melihat majalah CHIP memberikan bonus UBUNTU REMIX FOR NETBOOK. Dengan hati gembira saya membeli majalah tersebut. Ketika pulang, saya coba membakar file image UBUNTU, tapi sial, 3 DVD kosong terbuang alias tidak berhasil.

2 software pembakar tidak ada yang berhasil membakar ubuntu-9.04-netbook-remix-i386.img. Semua DVD saya berhasil terbakar namun ketika diperiksa via windows explorer, tidak ada satupun berisi. Aneh.

Saya coba tanyakan ke redaksi@chip.co.id, perihal kegagalan membakar bonusnya, hingga detik ini tidak ada jawaban sama sekali.

Alhasil, barang kecil dan putih itu masih tergeletak dirumah karena tidak berhasil saya instal LINUX dengan sempurna. Maklum, masih awam dengan Linux :(

Ya, itulah sedikit kisah tentang NETBOOK A*NOTE baru saya.

Kategori

info (205) foto (133) komentar ga penting (128) fotografi (123) Technology (104) Kantor (95) website (88) blog (84) Jakarta (78) comic strip (75) bisnis (71) karir (51) suara hati (51) senda-gurau (50) wisata (38) Bekasi (37) Internet (34) manajemen (31) kuliner (22) selebritis (21) soccer (21) Navision (20) iklan (14) kasus (14) sql server 2005 (13) buku (11) Greeting (10) movie (10) komik strip (9) novel (9) programming (9) televisi (9) Banjir (8) VCD/DVD (8) kopi (8) Vanessa (7) billiard (7) hypermarket (7) bogor (6) kesehatan (6) rumah (6) old document (5) Terios (4) basket (4) guru (4) Axapta (3) bioinformatika (3) azure (1)

My Instagram