Monday, July 25, 2011

Tips Bagaimana Cara Untuk Bersosialisasi, Mendapatkan Teman Kencan Dan Presentasi

Sekitar tahun 2000-2001, saya berangkat ke kampus naik bisa Jakarta – Bogor dari UKI. Saya duduk di bangku paling belakang. Disebelah saya, duduk seorang pria berbadan besar, gemuk dan berambut cepak. Diperjalanan, si pria tiba-tiba bertanya, “Mas, boleh pinjem pulpen?”

Kebetulan ada di kantong, saya ambil pulpen dan saya kasih. Ternyata, si pria langsung bilang, “Eh, boleh kenalan ga?”
Saya sambut, jabat tangan dan sebut nama. Setelah itu, si pria langsung menawarkan asuransi kepada saya. “Mas Adi sudah punya asuransi belum?” Saya bilang belum. Lalu dia bertanya ini itu dan menjelaskan ini itu. “Mas Adi, rokok?” Saya tolak.

Ternyata, penawaran Rokoknya itu sengaja dilakukan karena dia menjelaskan lagi kalau tidak merokok, nilai asuransinya berbeda.

Disini saya mendapatkan beberapa pelajaran. Bukan untuk menjadi agen asuransinya. Tapi bagaimana cara untuk bersosialisasi, mendapatkan teman kencan dan presentasi.

#1.   
Untuk mendapatkan teman, kita harus nekat dan berani. Kalau tidak nekat atau berani, membuat kata pertama untuk berkenalan itu pasti sulit. Menciptakan kalimat, “Mas, boleh pinjem pulpen?” lalu dilanjutkan dengan berkenalan, pasti sulit.

#2.   
Mendapatkan teman kencan. Siapa yang butuh jodoh? Semua orang butuh. Tapi, untuk mendapatkan jodoh, harus berkenalan terlebih dahulu. Baru dilanjutkan kejenjang berikutnya. Namun, untuk berkenalan pun ada triknya. Trik berkenalan itu macam-macam. Paling gampang, seperti contoh diatas, pinjam pulpen. Karena semua orang pasti bawa pulpen. Apalagi saat itu saya masih pelajar. Kalau pinjem korek api, tidak semua orang merokok. 

#3.   
Dalam bersosialisasi, biarpun kita sudah kenal dengan orang-orang didalam sebuah perkumpulan, menciptakan atau memulai perbincangan itu tidak mudah. Mempertahankan perbincangan pun juga tidak mudah. Cara paling gampang, melihat apa yang dibawa dari lawan bicara kita lalu gunakan sebagai bahan perbincangan.

#4.   
Trik presentasi supaya tidak bosan. Ketika si pria cepak menjelaskan soal asuransi, tidak semua penjelasan akan bisa ditangkap. Harus ada sedikitnya proses dua arah. Nah, salah satu proses dua arah yang menjadikan kita tidak jadi bosan mendengarkan presentasi adalah ketika si pria cepak hendak menjelaskan perhitungan asuransi jika merokok atau tidak dengan menawarkan rokok terlebih dahulu.

Kategori

info (205) foto (133) komentar ga penting (128) fotografi (123) Technology (104) Kantor (95) website (88) blog (84) Jakarta (78) comic strip (75) bisnis (71) karir (51) suara hati (51) senda-gurau (50) wisata (38) Bekasi (37) Internet (34) manajemen (31) kuliner (22) selebritis (21) soccer (21) Navision (20) iklan (14) kasus (14) sql server 2005 (13) buku (11) Greeting (10) movie (10) komik strip (9) novel (9) programming (9) televisi (9) Banjir (8) VCD/DVD (8) kopi (8) Vanessa (7) billiard (7) hypermarket (7) bogor (6) kesehatan (6) rumah (6) old document (5) Terios (4) basket (4) guru (4) Axapta (3) bioinformatika (3) azure (1)

My Instagram