Thursday, April 26, 2007

Stair House Assistant

  • Kasus 1. Apa yang Anda lakukan jika Pembantu Rumah Tangga Anda sering "nilep" uang belanja? Beli beras yang harganya Rp 4.500/liter dilaporkan Rp 5.000/liter. Belanja cuma Rp 8.000 dilaporkan belanjanya habis Rp 10.000. Dan hal ini sudah berlangsung berbulan-bulan.
  • Kasus 2. Apa yang Anda lakukan jika Pembantu rumah tangga(yang pulang hari) sudah sering datang terlambat? Kalau ditanya alasannya macam-macam. Ada saja berkelitnya.
  • Kasus 3. Khusus bapak-bapak, apa yang anda lakukan jika ibu Anda atau mertua Anda atau istri Anda tetap membela si Pembantu Rumah Tangga dan tidak mau mengeluarkannya padahal Anda yang menggajinya? Padahal sudah jelas kedua kasus diatas bikin anda naik pitam.

11 comments:

Laksono said...

pecat saja mas :)

Anonymous said...

kasus 1
kalo saya, mamahnya yang suka cerewet ame PRT. Kalo beli sesuatu mesti dicatet dan dianggarkan yang mo dibeli dan kita mesti tau harga sembako bahkan kalo perlu sampe harga paku payung sekalipun...he..he...

kasus 2
harus tau kondisi sosio-bio-geografisnya PRT...maksudnya tinggalnya dimana, berapa orang punya saudara, ortu masih ada kagak, kerjanya apa,...dll

kasus 3
patut juga dipertimbangakan, biasanya ortu kita/mertua punya pertimbangan sendiri. "Cari PRT sekarang susah".Atau, "kalo PRT baru, berarti kita ngasih briefing lagi"....Macam-macam dech pokoknya...

Jadi, sebaiknya gak usah dipecat...!

Anonymous said...

huaehuehue...
Biasanya emang urusan pembantu ini yang suka pusing kan para kaum ibu/istri. Suami mah tinggal iya aja. Mau dipecat monggo, dipake monggo.

Dulu pembantu gue ada juga yang kayak gitu. Masuk telat. Udah gitu doyan bolos tanpa kabar. Ya akhirnya sih dipecat sama nyokap gue. capek juga kali.

eh,
gue ga ngasih solusi ya?
hihihi

Anonymous said...

wuahhh...untung saya ga punya pembokat..hihihi jadi apa2 dikerjain sendiri, mau nilep uang belanja ato apa aja ya gpp....ga kuat nee bayarin pembantu......abis mahal seh...:)
tapi prinsip saya, tak akan pernah menutup rejekinya orang.....pembantu juga orang kan?

Manda La Mendol said...

Mas...diajak ngomong dulu, mungkin saja dia "kepepet" melakukan itu.
satu pelajaran pernah diberikan almarhum ibu saya ketika memergoki ada pembantu yang mencuri satu botol kecap dan dimasukan ke tasnya. "Mbok, aku titip botol kecap di tasmu, nanti kalau masih kurang bilang ya."

cara sederhana ini berhasil lho mas, dia ngga pernah mencuri lagi, dan merasa segan. Mbok-ku ini masih sempet ikut aku sebelum akhirnya, dijemput anak-anaknya pulang dan 3 bulan kemudian meninggal.

Anonymous said...

Kalo gitu, istrinya aja mas, diemin sampai pusing, sampai dia kalang kabut, nanti juga dipenuhi kok keinginan kita

Anonymous said...

-kasus 1, gak bisa nilep wong aku yg belanja
-kasus 2, gak pernah telat wong tidur dirumah sih
-kasus 3,waduh...suamiku malah gak pernah ikut ngurusin pembantu semuanya diserahin ke aku

tapi kog masih kena kibul ama pembantu juga yah....:D, salam kenal

Anonymous said...

ga ikutan gaji kok ngapain repot2

*lari...*

Anonymous said...

jd siapa nih yg lg hadapai kasus???

Anonymous said...

Me manage pembantu sama seperti me manage anak buah, isteri bahkan orangtua atau mertua.
Kita mesti menggunakan sistem monitoring, untuk mengurangi risiko kecurangan (mis. nyonya sesekali kepasar sehingga tahu harga)dan jelaskan sejak awal datang, bahwa kita mengharapkan orang yg jujur dan punya etos kerja baik, kalau bodo masih bisa diajari.Kalau salah, bandingkan kesalahan yang diperbuat dengan risiko jika tak punya pembantu. Sepanjang mereka minta maaf dan berjanji tak mengulangi lagi, bisa diampuni...kalau mengulangi lagi...apa boleh buat, ya dikeluarkan.

Isteri sangat membutuhkan asisten ini...apa mau pulang kantor, melihat isteri masih belepotan, bau gas dan lain-lain. Kalau tak ada pembantu siapa yg repot, maukah para suami membantu isteri kerja dirumah, dan momong anak?

Sebetulnya susah2 gampang kok ngatur pembantu, pembantu saya rata2 udah kerja di atas 10 tahun. Bisa baca di
http://edratna.wordpress.com/2007/01/08/
para-asisten-di-keluarga-ku/

Selamat mencoba.

Ni'am said...

kalo dulu, ibuku perna punya asisten yang baek, tapi urusan dapur, nyebelin banget. belanja dapur sebagian dia bawa pulang. lauk (apalagi daging), sering diembat. sabun dll juga. ya emang enak membiayai dua keluarga? mana dia tetep digaji pulak. akhirnya ga tahan, berat di ongkos, ya suruh berenti aja

kalo kasus panjenengan, udah pecat ajah....cari asisten ga sesulit cari anggota DPR yang ga tidur di ruang sidang kok :D

Kategori

info (205) foto (133) komentar ga penting (128) fotografi (123) Technology (104) Kantor (95) website (88) blog (84) Jakarta (78) comic strip (75) bisnis (71) karir (51) suara hati (51) senda-gurau (50) wisata (38) Bekasi (37) Internet (34) manajemen (31) kuliner (22) selebritis (21) soccer (21) Navision (20) iklan (14) kasus (14) sql server 2005 (13) buku (11) Greeting (10) movie (10) komik strip (9) novel (9) programming (9) televisi (9) Banjir (8) VCD/DVD (8) kopi (8) Vanessa (7) billiard (7) hypermarket (7) bogor (6) kesehatan (6) rumah (6) old document (5) Terios (4) basket (4) guru (4) Axapta (3) bioinformatika (3) azure (1)

My Instagram