Dilantiknya Barrack Obama jadi presiden, telah menjadi tonggak sejarah bagi umat manusia kulit berwarna di Amerika. Hingga pertengahan Abad 20, orang kulit hitam selalu jadi manusia kelas dua di Amerika. Mau makan ada restorannya sendiri. Naik bis ada bisnya sendiri. Pokoknya, jika dibandingkan dengan kehidupan sekarang, parah banget lah.
Sekarang, orang kulit hitam sudah bisa jadi orang nomor satu di sebuah negara yang juga berperan sebagai pengatur dunia. Dengan demikian, orang kulit hitam sudah menunjukkan taringnya di dunia.
Menilik dari kondisi di Amerika sekarang ini, saya mau sedikit melamun. Orang kulit hitam, yang tadinya kaum minoritas, berangsur-angsur diakui dan mendapat tempat, lalu berprestasi di berbagai bidang. Terakhir, satu anak manusia berkulit hitam bisa menjadi Presiden. Seandainya Indonesia mengalami hal yang sama, kira-kira, apa jadinya yah?
Hal yang sama seperti apa? Yaitu seseorang dari kaum minoritas di Indonesia bisa menjadi pemimpin di negara ini. Jika di Amerika warga kulit hitamnya bisa jadi presiden, maka saya membayangkan apa jadinya jika seorang warga Tionghoa bisa menjadi presiden. Ditambah lagi, si Presiden terpilih ini bukan memeluk agama Islam, tapi non islam. Entah Buddha, Kristen atau yang lain. Kira-kira, apa jadinya yah?
Kategori
info
(205)
foto
(133)
komentar ga penting
(128)
fotografi
(123)
Technology
(104)
Kantor
(95)
website
(88)
blog
(84)
Jakarta
(78)
comic strip
(75)
bisnis
(71)
karir
(51)
suara hati
(51)
senda-gurau
(50)
wisata
(38)
Bekasi
(37)
Internet
(34)
manajemen
(31)
kuliner
(22)
selebritis
(21)
soccer
(21)
Navision
(20)
iklan
(14)
kasus
(14)
sql server 2005
(13)
buku
(11)
Greeting
(10)
movie
(10)
komik strip
(9)
novel
(9)
programming
(9)
televisi
(9)
Banjir
(8)
VCD/DVD
(8)
kopi
(8)
Vanessa
(7)
billiard
(7)
hypermarket
(7)
bogor
(6)
kesehatan
(6)
rumah
(6)
old document
(5)
Terios
(4)
basket
(4)
guru
(4)
Axapta
(3)
bioinformatika
(3)
azure
(1)