Saat ini saya sedang mendapat tugas untuk memperlancar proses Implementasi ERP. Kalau dulu saya pernah merasakan implementasi Axapta (walau lebih banyak bertindak sebagai pion), sekarang saya kedapatan implementasi Navision, satu saudara dengan Axapta tapi beda 'jenis kelamin'.
Proses implementasi ERP memang perlu tenaga ekstra. Bukan hanya tenaga ekstra, tapi juga metode manajemen proyek yang baik. Membujuk teman-teman sekantor untuk ikutan urung rembuk pembuatan blue print, memotivasi tim IT untuk mengetahui lebih dalam tentang Navision sendiri, memotivasi user untuk lebih proaktif dalam menggunakan Navision, menjadikan implementasi ERP itu bukan sekedar proses bongkar pasang software, tapi lebih banyak berurusan dengan manusianya. Artinya, proses implementasi ERP yang sedang saya jalani, ternyata lebih banyak berurusan dengan faktor X ketimbang dari kapasitas ERP itu sendiri. Karena itu, keberhasilan implementasi ERP perlu dukungan dari banyak pihak.
Dukungan dari konsultan
Membeli ERP memang perlu tahu kapasitas dari konsultan yang akan kita pakai. Diawal, saya memang meragukan. Namun, ketika berjalan, konsultan yang dibayar, ternyata cukup baik dalam menerima inputan dan mengejewantahkannya kedalam rancangan sistem yang akan di modifikasi. Bobot-bebet dari si konsultan memang perlu dicari sebelum kita memakainya.
Dukungan dari manajemen
Keberhasilan dalam implementasi ERP, terletak dari dukungan manajemen sendiri, terutama dari manajer proyek. Saat ini, manajer proyek dikantor, alias atasan saya, memang pernah terlibat dalam dunia ERP. Khususnya Navision. Karena itu, produk dari Microsoft ini memang tidak asing baginya. Dengan sendirinya, konsultan terbantu oleh atasan saya karena mampu mengarahkan tim konsultan pada modul-modul Navision yang sekiranya perlu dipakai dengan bisnis proses yang sedang berjalan.
Dukungan dari tim IT
Sekarang saya memegang kendali atas tim IT dikantor untuk melakukan proses migrasi data, membuat report-report tambahan, membuat setting user permission dan training kepada user yang membutuhkan. Untuk memiliki tim Implementasi ERP yang solid, otomatis harus dibentuk dari bagaimana memotivasi tim IT sendiri supaya mau dan mulai menyenangi mengerjakan hal-hal diatas. Setelah proses motivasi itu tercapai, otomatis tim IT akan solid dan pekerjaan-pekerjaan terkait implementasi NAV akan bisa selesai dengan cepat dan benar.
Dukungan dari user sendiri
Dukungan dari user sendiri sebetulnya kunci dari segalanya. Kalau usernya ogah-ogahan untuk berubah, kerja ekstra keras harus dikerahkan untuk merubahnya. Tapi kalau user memiliki motivasi untuk berubah, kita kerja santai saja, sudah cukup untuk menunggu selesainya implementasi ERP dengan sukses.