Wednesday, July 04, 2007

overseasthinktankforindonesia.com

Tahukah anda bagaimana hidup di Amerika Serikat? Bagaimana bekerja di sana? Jika anda penonton setia VOA dan pecinta ibu Deborah yang kocak, mungkin jawabannya, "YA TAU DONG JENG." Oops... Saya ga bermaksud mau cerita acara televisi VOA di Jak TV. Saya mau cerita yang lain.

Pada tulisan Mindset Sukses Kebebasan Finansial, Komentar Orangemood benar-benar menggugah pikiran saya.
"jelas lebih enak dan gampang hidup di kandang sendiri donk... Merantau, hidup matinya tergantung usaha sendiri, siapa yang mau bantuin kalau ada apa2 kalau misalnya ga ada kenalan siapa2... kalau disini ada apa2 masih bisa lah minta tolong saudara, temen, bahkan tidur di pinggir jalan aja bisa... disana? hehehe ditangkap terus dideportasi bisa..."


Lalu komentar ibu Enny,
"Kalau ada orang Indonesia bisa hidup sukses di luar negeri, berarti dia hebat sekali, karena hidup di luar negeri benar2 memerlukan stamina yang kuat, mental maupun fisik..."


Penasaran, saya coba cari berita warga indonesia yang bekerja di Amerika Serikat:

bekerja di amerika serikat (by google blogsearch)

Dan saya menemukan blog yang bagus sekali. nama blognya:

www.overseasthinktankforindonesia.com

Langsung aja, ada dua artikel dari halaman utamanya, masih baru, yang mungkin bisa saya kutip sedikit dan anda wajib membacanya jika hendak ke negeri Kang Brad Pitt:

MITOS DAN FAKTA KEHIDUPAN DI AMERIKA SERIKAT (1): Sekolah Gratis dan Uang Cuma-Cuma dari Social Security

Mitos Sekolah Gratis
Banyak orang berpendapat jika sudah menjadi resident, yaitu penduduk AS yang memegang Green Card ataupun Warga Negara AS, maka ia akan bisa menikmati sekolah hingga tingkat menengah atas secara gratis.

Fakta
Untuk sekolah swasta, sebagaimana halnya di Indonesia, penduduk AS tetap bayar. Untuk sekolah negeri yang dikelolah pemerintah, memang muridnya tidak membayar uang sekolah secara langsung. Pertanyaannya, siapa yang bayar? Yang bayar adalah semua penduduk resmi AS. Pembayaran ini dilakukan melalui pajak yang disetor oleh mereka ke Internal Revenue Service atau IRS (Departemen Perpajakan AS) sampai 35% dari pendapatan secara berkala setiap tahun (smbiz.com), sekitar 8% dari pajak penjualan untuk negara bagian Kalifornia, kurang lebih 1% dari pajak bangunan dan untuk kota tertentu ditambah assessment fee sekitar $2.500 per tahun bagi pemilik rumah.

...

Mitos Mendapatkan Uang Cuma-Cuma dari Social Security
Sebagian orang berpendapat bahwa dengan uang Social Security (SS), penduduk AS tidak perlu kwatir mengenai hari tua dan tidak kerjapun akan ditanggung oleh pemerintah.

Fakta
Perlu diketahui bahwa dana SS adalah semacam dana pensiun dari pemerintah yang disetor tiap bulan oleh karyawan dan pengusaha ke pemerintah dengan total 12,4 persen dari pendapatan karyawan sampai $90.000 per tahun per kepala (house.gov). Hal ini akan lebih bisa dimengerti jika dipergunakan contoh hitungan dari kalkulator on line SS (ssa.gov) tentang benefit yang diperoleh dari SS setelah pensiun pada usia di atas 65 tahun. Menurut perhitunganku, jika seseorang yang lahir pada tahun 1950 dan mulai bekerja pada usia 18 tahun dengan pendapatan $5.000 pertahun dan diakhiri dengan pendapatan $65.000 per tahun ketika ia menginjak usia 65, maka benefit yang ia terima setelah ia pensiun adalah berkisar antara $1.500 sampai $2.000 per bulan. Jumlah ini akan menjadi lebih kecil bagi imigran yang baru datang dan mulai bekerja pada usia yang sudah pertengahan.


...

MITOS DAN FAKTA KEHIDUPAN DI AMERIKA SERIKAT (2): Free sex

Mitos Free Sex
Orang sering melihat bahwa kehidupan di AS penuh diliputi dengan kebebasan sex dan begonta-ganti pasangan atau sex secara beramai-ramai. Bahkan para gay dan lesbian-pun bertebaran di mana-mana. Mitos ini diperkuat dengan promosi Las Vegas, atau juga dikenal dengan Sin City yang mengatakan, “What happens in Vegas, stays in Vegas”. Promosi ini memberikan kesan mesum akan kota Las Vegas dan Amerika. Hollywood-pun tidak ketinggalan dalam menciptakan mitos ini dengan film biru dan berbau sex mereka, seperti Basic Instinct.

Fakta
Pada tingkat tertentu mitos ini memang ada benarnya, seperti yang ditunjukkan pada kelompok tertentu, antara lain kelompok eksklusif sex swinger yang pelakunya adalah pasangan sudah menikah. Mereka ini mencari kepuasan sexual melalui cara tukar pasangan. Kelompok yang lain adalah kelompok religius Children of God yang terkenal dengan metode flirty fishing, yaitu mengungkapkan cinta kasih dari seorang wanita kepada pria dengan cara melakukan hubungan sex. Tujuan lainnya adalah membujuk orang supaya mau menjadi pengikut Children of God dan memberikan keuntungan pada kelompok ini.

...

Praktek-praktek Children of God yang kita tahu telah dilarang oleh pemerintah AS. Kini, kelompok ini tampil dengan simpati di bawah nama The Family. Mereka telah menjadi suatu kelompok religius yang sangat hati-hati dalam kegiatannya. Sekarang kelompok ini mempunyai 8,000 “full-time missionaries” di 100 negara. Jadi adalah suatu hal yang salah kaprah jika pada saat ini ada yang beranggapan bahwa dengan menjadi anggota Children of God, maka mereka akan terlibat dalam kebebasan sex.


***

Pemilik blog ini adalah Beni Bevly. Pemegang gelar BA dibidang Political Science, MBA di bidang Marketing, and seorang DBA (Doctor of Business Administration) candidate.

Nah, apakah anda masih berminat tuk ke Amrik? Kalau iya, silahkan tanya juga ke Pak Barry, seorang blogger Indonesia yang bermukim di amrik. Bu Jennie juga. Ga perlu sungkan, mereka baik kok. Ga gigit. Hehehe...

4 comments:

Anonymous said...

Kalau masih muda, berminat dong! Temen2ku yang sempat kuliah di Amrik, rata-rata senang kok kalau ditempatkan di cabang perusahaan di New York.Mungkin karena masih bisa sering pulang ke Indonesia dengan biaya dinas ya.

Pacar anakku seneng juga, walau awalnya sempat stres, sekarang setiap kali ngobrol lewat Skypee...dia kelihatan udah happy, malah lagi belajar bahasa Spanyol, bahasa yang banyak digunakan di Miami, selain bahasa Inggris.

Jennie S. Bev said...

Pros and cons, Adi. Ada plus ada minus. Yang minusnya itu banyak orang "tidak tahan." Yang plusnya ya pasti enak. Tergantung karakter pribadi dan kemampuan adaptasi. Kultur pengaruhnya besar. Kalau pandai membawa diri, tidak masalah. Asal terbuka terhadap orang2 yang kadang2 terlihat "aneh" di mata kita. Kita juga di mata mereka "aneh" kan?

Keep smiling.

adiwirasta said...


edratna & Jennie S. Bev :
terima kasih atas tambahannya...
makasih ya ibu-ibu. Jadi merasa ngerepotin

Anonymous said...

Adi, terima kasih telah mengutip artikel di Overseas Think Tank for Indonesia.

Maksud dari artikel-artikel tersebut adalah memberi pandangan dari sudut lain bagi mereka yang belum benar-benar mengalami kehidupan di AS secara mendalam. Bagiku, disebut mendalam, jika seseorang secara fisik dan mental melibatkan diri ke dalam sistem sosial, budaya, ekonomi, hukum dan politik di AS dalam waktu yang relatif lama, selama 5 tahun misalnya.

Mudah-mudahan artikel tersebut bermanfaat. Aku terbukan untuk menerima saran dan keritikan.

Beni Bevly
http://www.overseasthinktankforindonesia.com/

Kategori

info (205) foto (133) komentar ga penting (128) fotografi (123) Technology (104) Kantor (95) website (88) blog (84) Jakarta (78) comic strip (75) bisnis (71) karir (51) suara hati (51) senda-gurau (50) wisata (38) Bekasi (37) Internet (34) manajemen (31) kuliner (22) selebritis (21) soccer (21) Navision (20) iklan (14) kasus (14) sql server 2005 (13) buku (11) Greeting (10) movie (10) komik strip (9) novel (9) programming (9) televisi (9) Banjir (8) VCD/DVD (8) kopi (8) Vanessa (7) billiard (7) hypermarket (7) bogor (6) kesehatan (6) rumah (6) old document (5) Terios (4) basket (4) guru (4) Axapta (3) bioinformatika (3) azure (1)

My Instagram