1. Kamu sudah tidak pernah mengeluarkan tanda pengenal saat memasuki gedung-gedung pencakar langit di Jakarta. Biarpun kamu bukan karyawan diperusahaan yang menyewa gedung, kamu dengan sikap cueknya masuk tanpa mengeluarkan KTP atau SIM seolah-olah bekerja digedung tersebut.
2. Kamu selalu mengenakan tas ransel didada saat menaiki kereta atau sedang pergi kepasar Senen. Tingginya tingkat kriminal di Jakarta menyebabkan kamu selalu was-was dan rada parno terhadap siapapun.
3. Mengendarai motor, selalu mengenakan masker. Kalau kamu pergi ke surabaya atau Bali, pastinya kita sering melihat pengendara motor disana jarang mengenakan masker. Hal ini terkait erat dengan tingkat polusi. Tingkat polusi di Jakarta sudah cukup tinggi sehingga jika tidak mengenakan masker akan membuat kamu batuk-batuk, atau lebih parah, kemasukan lalat.
4. Naik bis, kamu selalu pura-pura tidur dibangku kala ada ibu-ibu atau wanita lebih tua berdiri disamping. Hal ini berkait erat dengan tingkat populasi di Jakarta yang sangat tinggi. Hingga tiap kali kamu naik bis, dan penuh, pastinya selalu ada wanita yang akan tidak kebagian tempat duduk dan otomatis dia akan berdiri.
5. Teman kamu mengajak jalan, kamu langsung minum yang banyak. Nongkrong di Jakarta saat ini sudah cukup mahal. Apa lagi nongkrong di kedai kopi. Pasti bakalan bingung saat bayarnya karena untuk secangkir kopi, bisa dihargai 30 ribu rupiah. Dimana, dengan uang segitu kamu sudah bisa menenggak kopi di warteg hingga 15 kali.
